Pemerintah Indonesia terus memperbaiki layanannya dalam moda transportasi. Saat ini di Indonesia mempunyai beberapa transportasi umum. Khususnya di Jakarta, terdapat beberapa moda transportasi umum berbasis kereta yaitu LRT, MRT dan KRL. Apa sih perbedaan ketiga hal tersebut?
LRT | MRT | KRL | |
---|---|---|---|
Rangkaian | 2-4 kereta | 6 kereta | 8 - 10 kereta |
Kapasitas | 600 | 1.950 | 2.000 |
Target penumpang / hari | 360.000 | 173.400 | 1.200.000 |
Perlintasan | Layang (elevated) | Layang (elevated) & Bawah tanah (underground) | Layang (elevated) & Atas tanah |
Produsen Kereta | Hyundai Rotem Korea Selatan | Nippon Sharyo Jepang | JR East, Tokyo Metro, Tokyu, Inka Jepang |
Operasional | Agustus 2018 | Maret 2019 | 1924 |
Singkatan
Untuk kepanjangannya sendiri, MRT merupakan Mass Rapit Transit yang dalam bahasa Indonesianya sering disebut Moda Raya Terpadu. Sedangkan kepanjangan LRT adalah Light Rail Transit yaitu merupakan kereta api ringan. Yang terakhir KRL adalah kepajanjangan dari Kereta Rel Listrik.
Jumlah Rangkaian
LRT memiliki rangkaian kereta yang paling pendek yaitu 2-4 kereta saja. Kemudian disusul oleh MRT yang mempunyai rangkaian 6 kereta. KRL memiliki jumlah rangkaian kereta yang paling panjang dengan 8 – 10 kereta.
Kapasitas
Setiap rangkaian kereta memiliki kapasitas yang berbeda, yang terkecil yaitu LRT dengan 600 per rangkaian kereta, disusul dengan MRT hingga 1950 penumpang per rangkaian, dan yang paling banyak yaitu KRL hingga 2000 penumpang per rangkaiannya.
Target Penumpang
Saat ini MRT memiliki target penumpang paling sedikit dengan 173.400 penumpang per harinya. LRT memiliki target penumpang sedikit lebih banyak dengan 360.000 penumpang per harinya. Sedangkan KRL jauh lebih banyak daripada dua moda lainnya dengan target 1.200.000 penumpang per harinya.
Perlintasan
Ketiga moda transportasi kereta ini memiliki persamaan dan perbedaan. MRT melintas di rel layang dan bawah tanah. Sendangkan KRL melintas di rel layang dan diatas tanah. Yang terakhir LRT hanya melintas di lintasan layang.